Selasa, 09 Desember 2008

LEMBAGA KURSUS ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN


Lembaga pendidikan non formal atau sering di sebut lembaga kursus sebenarnya memiliki peran yang besar dalam membantu program pemerintah khususnya pada peningkatan kwaliatas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang skiil, mengingat lewat lembaga-lembaga kursus/pelatihan/Training lahir tenaga-tenaga trampil siap pakai artinya lembaga kursus mencetak calon tenaga kerja siap pakai, siap kerja, siap wirausaha.

Memang harus diakui bahwa tidak semua lembaga kursus yang ada saat ini khususnya di kota bontang dapat mengasilkan tenaga trampil sebagaimana harapan peserta kursus dan lapangan kerja yang tersedia, beberapa tempat kursus masih perlu pembenahan baik manajemen, sarana dan prasarana yang kurang memadai mestinya menjadi perhatian.

Kenyataan bahwa beberapa lembaga kursus di kota Bontang terpaksa harus gulung tikar karena tidak sanggup menutupi biaya operasional padahal seharusnya tetap eksis seandainya ada perhatian dan kerja sama yang baik oleh pemerintah terkait mengingat begitu banyak program yang digulirkan dari pusat untuk pemberdayaan lembaga kursus namun ironis program tersebut banyak yang tidak bergulir didaerah, faktanya saat salah satu pengurus HIPKI periode lalu mengikuti RAKERNAS di Bogor program tersebut dipresentasikan oleh pembicara dari instasi terkait " Masya Alloh... ratusan jumlahnya" tersumbatnya dimana inilah tugas kita semua.

Sabtu, 06 Desember 2008

MUSCAB II HIPKI KOTA BONTANG


Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesaia disingkat HIPKI DPC Kota Bontang pada tanggal 3 - 5 Desember 2008 betempat di hotel Andika Bontang, telahmelaksanakan MUSCAB yang kedua. Dalam MUSCAB tersebut berhasil memilih pengurus baru periode 2008 s/d 2011 secara demokratis, setelah terjadi berdebatan yang lumayan alot mengenai metode pemilihan formatuer, banyak tanggapan dan intrupsi dari peserta MUSCAB akhirnya disepakati metode dengan mengacuh kepada ARD/ART organisasi pasal 16, pemilihanpun dimulai, 6 kandidat formatuer mewakili aspirasi kelompok lembaga masing masing Hasan Irawan dan Johansyah dari lembaga komputer, Moh. Sabir dan Moh A. Gunardi dari lembaga bahasa inggris, mengemudi, dan AC, serta Ikhsan dan Lutfiana dari lembaga salon dan menjahit.
Dalam MUSCAB tersebut akhirnya Hasan Irawan terpilih sebagai ketua, Johansyah sekretaris dan Moh. A. Gunardi bendahara, mereka terpilih secara demokratis sebagai pengurus HIPKI kota Bontang periode 2008 sampai 2009.

Dalam MUSCAB tersebut pengurus baru berhasil menyusun program HIPKI untuk masa bakti tiga tahun, program tersebut akan disosialisasikan setelah pengukuhan pengurus dari DPW HIPKI Propinsi . MUSCAB HIPKI kali ini dibarengi dengan pembekalan manajemen kepada semua lembaga kursus di kota Bontang yang di fasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Bontang.

PRAKATA


Himpunan Peyelenggara Kursus Indonesia (HIPKI) adalah wadah terorganisir untuk mewadahi Lembaga Kursus yang ada di Indonesia. Selaras dengan kehadiran HIPKI di kota Bontang memiliki tujuan yang sama dengan HIPKI secara nasional sesuai Anggaran Dasar/Angaran Rumah Tangga HIPKI. Sesuai Anggaran Dasar HIPKI adalah organisasi independen tidak terkait dengan pemerintah secara kelembagaan atau parpol manapun walau dalam prakteknya bahwa HIPKI tidak lepas dari kaitan pemerintah utamanya Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan dalam hal realisasi program, artinya bahwa kehadiran HIPKI sebagai mitra pemerintah dalam merealisasikan program pendidikan nasional non formal.

Tujuan keberadaan HIPKI sebagai wadah pemersatu Lembaga Pendidikan Non Formal, sangat diharapkan perperan aktif untuk menyerap semua aspirasi dan kebutuhan anggotanya sehingga semua lembaga kursus yang selama ini bergerak sendiri tentunya memiliki banyak keterbatasan, dengan adanya HIPKI sebagai induk diharapkan memiliki power dan nilai tawar yang lebih berkualitas